021.7098 5599 Hub.Lita Octaviani. Ibadah Haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang sungguh, tidak hanya diperlukan ilmu manasik, mampu secara finansial juga diperlukan.
ibadah-haji |
RUKUN HAJI adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam. Jika rukun haji ditinggalkan maka tidak sah hajinya.
WAJIB HAJI ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji namun bila tidak dikerjakan karena udzur syar'i sah hajinya akan tetapi harus membayar dam.
Ada beberapa adab sebelum menunaikan haji yang perlu
dipatuhi agar dapat memperoleh haji yang mabrar.
1. Niat yang ikhlas
Syarat penerimaan segala ibadah adalah niat. Niat yang ikhlas
untuk membersihkan jiwa dari segala-segala sifat, seperti:
riya, ujub, sombong dan lain-lain, serta mengharap keridaan Allah Swt.
2. Biaya haji herasal dari sumber yang halal, tidak
mengandung syubhat atau harta yang haram
Menurut Imam Syafii, lmam Malik dan lmam Hanafi
mengenai harta haram untuk pergi haji: "Sah secara lahir,
tetapi tidak mabrur dan jauh dari peneimaan/ridha Allah swt.
lmam Ahmad bin Hanbal: "Tidak sah hajinya dengan harta haram".
3. Penuhi hak-hak Allah: Shalat, Zakat, Nadzar, Kaffarat, Fidyah
4. Bertaubat dengan taubat nasuhah (taubat yang sehenar-benarnya)
Hendaklah bersungguh-sungguh bertaubat dari maksiat,
dosa dan segala yang dibenci oleh Allah Swt, baik dengan
membiasakan mengucapkan istighfar berusaha serta ber-
tekad untuk meninggalkan maksiat/dosa selama-lamanya
serta memperbaiki diri dengan beramal atau berbuat
dengan amal saleh yang terbaik.
5. Selesaikan hak-hak dengan manusia
*Meminta maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan.
*Membayar utang-utang, serta yang terkait dengan mua-
malah lainnya seperti urusan-urusan yang terkait dengan
harta atau kewajiban lain dengan saudara, tetangga atau rekan kerja.
*Menyelesaikan urusan-urusan yang masih belum
terselesaikan dengan orang ataupun pihak lain.
*Menulis wasiat menyangkut hak-hak Allah maupun hak-
hak kerabat atau saudara dan keluarga.
*Memberi bekal yang cukup untuk keluarga yang ditinggalkan
yang dapat mencukupi kebutuhan sampai dengan kembali
dari menunaikan ibadah haji.
*Mohon keridaan dan doa Berusaha memohon keridaan
dan doa dari: orang tua, guru, kerabat/keluarga, dan sahabat.
*Mengaji dan mengkaji
> Banyak membaca Al-Qur'an, berdoa dan beri'tikaf.
> Memahami maksud dan tujuan haji, Fiqh haji dan Umrah
(kaifiah/tata cara manasik dan lain-lain) serta hukum atau
fiqh lainnya seperti mengenai wudu, tayamum, shalat dan
juga adab dan akhlaq selama pelaksanaan dan selesainya
ibadah haji dan Umrah, sebagaimana sabda Rasulullah AS:
" Pelajarilah manasik haji dariku karena aku tidak tahu,
mungkin aku tidak lagi bisa berhaji setelah tahun ini.
klik disini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar