Asal-usul Penamaan Muzdalifah – Bagi yang pernah melaksanakan ibadah haji, khususnya bagi jamaah Aida Tourindo Wisata tentu saja sudah tidak asing lagi dengan kawasan yang bernama Muzdalifah. Muzdalifah ialah nama daerah terbuka yang ada di antara Makkah dan Mina di Arab Saudi yang merupakan tempatnya jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah semuanya bertolak dari Arafah. Daerah Muzdalifah yang letaknya itu di antara Ma’zamain, yang artinya dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling berhadapan, Arafah dan Lembah Muhassir. Luas yang dimiliki kawasan Muzdalifah ini sekitar 12,25 kilometer persegi dan di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzdalifah. Maka tidak dianggap sah bagi para jamaah haji yang mabit pada tanggal 9 malam 10 Dzulhijjah di luar batas tadi. Usai melaksanakan wukuf di Padang Arafah, biasanya para jamaah haji bergerak bersama menuju ke Muzdalifah pada waktu maghrib atau pasca terbenamnya matahari untuk melaksanakan ibadah shalat Maghrib dan Isya secara Jamak Qashar.
Para jamaah akan bermalam hingga tibanya waktu fajar. Dalam ibadah haji, bermalam atau menginap di Muzdalifah hukumnya itu adalah wajib. Sementara itu, Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa ada asal-usul penaman Muzdalifah menurut beberapa riwayat yang ada. Maka, bagi siapa saja yang meninggalkannya diharuskan untuk membayar denda (dam). Selain itu, juga diajukan untuk mengikuti segala jejak Nabi Muhammad SAW yakni bermalam hingga sudah memasuki waktu shalat subuh, kemudian berhenti hingga fajar sudah menguning.
Kecuali bagi orang-orang yang memiliki fisik yang lemah, seperti kaum wanita, orang tua yang sudah sepuh dan yang seperti mereka, boleh untuk meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam. Usai melaksanakan shalat Subuh, jamaah pun akan berangkat menuju ke Mina. Selain itu, di tempat ini juga jamaah haji nantinya akan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan pada saat menjalankan ritual melempar jumrah. Di samping itu, Tourindo wisata akan menjelaskan asal-usul penamaan Muzdalifah.
Itulah keistimewaan yang dimiliki oleh Muzdalifah . yang tidak haya memiliki perang penting dalam pelaksanaan ibadah haji saja, Muzdalifah juga menyimpan banyak sejarah yang cukup menarik dengan seputar penamaannya. Aida Tourindo Wisata akan menjelaskan bahwa ada beberapa asal-usul penamaan Muzdalifah, berikut diantaranya itu adalah:
1.Sebuah riwayat yang menjabarkan bahwa tempat tersebut diberikan nama Muzdalifah karena manusia mendatanginya pada permulaan malam atau waktu tengah malam.
2.Adapun riwayat lainnya yang mengatakan bahwa penamaan Muzdalifah dikarenakan manusia meninggalkannya secara serentak.
3.Dalam versi lain pun menyebutkan bahwa Adam dan Hawa pernah saling berkumpul suami-istri Di Muzdalifah.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an umat Islam, Allah berfirman bahwa, “Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah SWT di Masy’aril Haram” (QS. Al-Baqarah (2):198). Sedangkan menurut dari Ibn Umar RA yang dimaksud dengan “Masy’aril Haram” di dalam ayat adalah Muzdalifah.
Diriwayatka bahwa Rasulullah saat bertolak dari Arafah ke Muzdalifah pada saat matahari telah terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah. Sesampainya Rasullah di Muzdalifah, kemudian bermalam (mabit) disana hingga malam hari dan selepas waktu subuh beliau bertolak ke Mina.
Di kota ini juga terdapat bangunan yang sangat terkenal sekali yakni Masjid Masy’aril Haram. Dimana masjid ini biasa digunakan hanya satu tahun sekali dalam setahun, hanya ketika musim haji saja. Masjid ini juga merupakan saksi bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya. Dalam ibadah haji, lalu bermalam di kota ini juga merupakan wajib haji. Jika ditinggalkan ibadah hajinya akan tetap sah namun wajib membayar denda. Dengan membaca artikel mengenai tentang asal-usul penamaan Muzdalifah ini, semoga saja dapat membantu Anda dalam menambah ilmu dan pengetahuan serta wawasan para jamaah yang hendak pergi Haji dan umrah, agar ibadahnya akan semakin khusyuk.
Untuk pilihan Paket Umrah dan Haji yang sesuai dengan sunnah, dan fasilitas layanan yang berkualitas dan Amanah, pastikan perjalanan ibadah umrah dan haji Anda bersama Torindo Wisata. Travel Umrah & Haji terpercaya dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Segera hubungi Lieta di 021-4280 2417, O857-1758-990, 0851-0044-4682, 0859-5954-8000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar